Rabu, 09 Mei 2012


Berbagai permasalahan di desa Bojongloa ini antara lain adalah pada sektor pertanian,  untuk memanfaatkan batang pohon albasia dan pohon gempol dibutuhkan waktu puluhan tahun. Sehingga kurang efektif untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar. 

Sedangkan pada sektor peternakan, kebanyakan warga yang melakukan ternak ayam hanyalah sebagai buruh saja. Modal diberikan oleh sebuah perusahaan dimana menurut salah satu ketua RT desa setempat, perusahaan tersebut merupakan perusahaan atas nama pemerintah. Warga yang bekerja di tempat ternak tersebut hanya sekedar merawat dan mengurus ternak-ternaknya saja. Upah  yang  diberikan kepada mereka apabila harga per ekor ayam tinggi maka mereka akan mendapatkan upah dari hasil penjualan ayam-ayam tersebut. Namun ironisnya, apabila harga ayam mengalami penurunan, mereka tidak mendapatkan upah dari apa yang mereka kerjakan.
Pada sektor perikanan, permasalahan yang dihadapi oleh warga setempat adalah sulitnya mendapatkan pakan ikan yang sesuai dengan ekonomi mereka.Pelet ikan yang dijual dipasaran harganya melambung tinggi, sehingga menyulitkan warga untuk tetap bertahan mengembangbiakkan usaha ternak lelenya. Banyak dari warga yang masih tetap bertahan untuk ternak lele memanfaatkan bangkai ayam yang telah dibakar sebelumnya untuk pakan lele-lele tersebut.
Usus ayam yang menjadi pakan lele
Permasalahan yang lain adalah banyak dari warga setempat kurang sadar akan pentingnya pendididkan untuk masa depan kelak. Beberapa sekolah kondisinya tidak terawat seperti pada SDN Bojongloa I. Kondisi lingkungan sekolahnya yang sudah tidak terlihat baik, seperti atap yang bolong dan dinding ruang kelas yang tidak terawat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar