Potensi Desa

Desa Bojongloa merupakan desa yang memiliki potensi yang cukup besar dalam bidang pertanian, peternakan, maupun perikanan. Namun, dalam bidang pertanian, sawah-sawah di desa Bojongloa ini merupakan jenis sawah tadah hujan, dimana sawah-sawahnya berada di atas aliran irigasi di desa tersebut sehingga pengairan di desa tersebut kurang mencukupi untuk pertanian di desa ini jadi harus menggunakan alat penyedot air untuk mengairi sawah-sawah tersebut, dan juga diperlukan jaringan drainase untuk menghindari menggenangnya sawah dari air hujan yang berlebih. Hasil pertanian dari desa ini hanya sekitar 4 ton padi.Padi yang dihasilkan digiling dengan harga jasa penggilingannya Rp. 300 per kilogram padinya. Sisa dari penggilingan padi seperti sekam dimanfaatkan oleh warga sebagai media untuk ternak ayam dimana setelah sekam padi tersebut dipakai untuk ternak ayam dimanfaatkan oleh warga sebagai bahan bakar membuat batu batamerah. Bekatul sisa dari penggilingan padi yang lain dimanfaatkan oleh warga setempat hanya sebagai pakan ternak saja. Selain untuk menanam padi, lahan tersebut digunakan untuk menanam beberapa jenis kacang-kacangan, antara lain kacang hijau dan kacang tanah, serta jenis umbi-umbian seperti singkong. Karenalahan yang kurang memungkinkan untuk menanam padi, banyak warga yang beralih menanam jenis pepohonan seperti pohon albasia dan pohon gempol (wargamenyebutnya). Pohon ini dimanfaatkan warga sebagai bahan untuk membuat triplek pada bagian batangnya.

Area persawahan penduduk
Lahan yang dijadikan ladang jagung
Pada sector peternakan, terdapat beberapa warga yang berternak ayam dan bebek. Ada beberapa dari mereka beternak dengan modal sendiri. Dengan kata lain, peternakan tersebut bukanlah milik sebuah perusahaan dimana para warga hanya bekerja disana untuk merawat serta mengurus hewan-hewan ternak disana.


Peternakan ayam milik salah seorang warga
Peternakan bebek salah seorang warga
Pada sector perikanan, banyak warga yang dulunya mengembangbiakkan ikan lele di kolam milik mereka masing-masing.Banyak kolam-kolam yang dibuat warga untuk mengembak biakkan lele jenis lele jumbo untuk dijual kepada penjual pecel lele. Harga per kilo ikan lele tersebut berkisar antara Rp. 7.000 – Rp. 12.000.

Empang untuk ternak ikan lele milik seorang warga

Selain itu, masih ada lagi potensi desa Bojongloa yaitu sebagai pengrajin topi untuk kegiatan pramuka yang terbuat dari bilah-bilah bambu. Harga untuk topi setengah jadi yang dibuat oleh para penjual dijual dengan harga Rp. 2.000.



Kerajinan topi pramuka dari bilah bambu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar